23 Mei 2010
malam sudah semakin larut. seperti kerang, aku memiliki cangkang keras.
aku tertawa untuk menangis. di setiap perhentian, aku berkaca pada air keruh. bertanya, pantaskah aku?? dadaku sesak.
aku kerang yang belajar hidup. kucoba tersenyum pada matahari, padahal aku tak melihat apa2.
dadaku semakin sesak. kepada angin, aku bertanya. kenapa ia tak mengerti?
aku kerang menatap matahari. dadaku penuh kekecewaan, karena ia terlalu angkuh untuk mengerti aku sang makhluk kecil...
aku ingin berteriak padanya. " hey kau matahri. bisakah kau tidak angkuh untukku 1 hari saja, jadikan itu hariku ? " egoiskah aku?
ia tak pernah tahu.
aku menangis ketika ia terlelap..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar