Rabu, 17 Agustus 2011

(note di fb) tulisan nggak penting

8 Februari 2011


Saya jarang membuat notes di fb. Ada beberapa puisi sok keren yang saya coba publish. Tapi sekarang, saya ingin menulis sesuatu yang mudah-mudahan bisa menginspirasi saya dan org lain, dan mudah-mudahan tidak ada yang terganggu dgn notes saya.

Apakah saya mau curcol? a bit, actually. Tapi mungkin ini bisa juga menjadi pembelajaran untuk org lain.

Untuk pertama kalinya dalam hidup saya, saya mengalami ketidakadilan. saya sedang tertekan. bingung. gelisah. pasrah. hanya bisa sabar. Utk pertama kali dalam hidup saya juga, saya menjadi org "bawahan" yg nggak bisa berbuat apa karena "atasan" saya. Saya, yang biasa hidup terpenuhi, kalau mau apa tinggal bilang, sekarang nggak bisa apa2. mati kutu. apa masalahnya? sebaiknya tidak saya ekspos karena akan mempersulit banyak org.

saya cuma ingin men-share sebuah hikmah yang saya dapat.

Sebelum2nya, saya selalu hidup gampang. Saya tidak pernah care tentang bagaimana rasanya jadi seorang "bawahan". Bagaimana rasanya disalahkan, bagaimana rasanya menjadi org yang tidak punya kekuasaan. Bahkan sebelum merantau saya tidak pernah merasakan bagaimana rasanya membawa sepeda motor dan harus kehujanan di jalan, dan harus memakai jas hujan. Saya tidak tahu, lebih buruknya lagi, saya tidak mau tahu. Tinggal telepon, dan seseorang akan menjemput saya naik mobil jadi saya tidak perlu kehujanan. beres.

Tapi kali ini, saya harus "kehujanan". tidak ada "telepon". Tidak ada "org yang akan menjemput saya". Tidak ada "mobil". Saya harus di "jalanan yang hujan badai". Sendirian. Punya pilihan; hadapi atau menjadi pengecut.



..dan sekarang saya tahu. Tuhan luar biasa sayang dgn saya, Beliau menganugrahi saya sebuah kesadaran utk mengetahui bagaimana rasanya "terpojok", "tanpa kekuasaan","tanpa pertolongan". Utk itu saya berterimakasih luar biasa pada Hyang Widhi my Lord. Utk sebuah karma ini, utk mampu menyadarkan saya, menampar saya demikian kerasnya. Mungkin airmata saya habis, energi saya habis, emosi saya habis, tapi tidak sebanding dengan hikmah ini. Hikmah yang menyadarkan saya tentang bagaimana harusnya memperlakukan sebuah kekuasaan. Ya, kekuasaan memang sama liarnya dengan harta dan wanita. Sama gelap, rakus, dan menggairahkan. Dan Tuhan menunjukkan saya bagaimana "licin"nya cara menggunakan kekuasaan dan bagaimana KEBIJAKSANAAN harus ditempatkan dalam iman seseorang yang memiliki kekuasaan.

Untuk itu, saya berdoa utk mereka yang memiliki kekuasaan agar dibekali KEBIJAKSANAAN yang luar biasa. Agar mampu menyentuh dan memahami hati mereka yang "dibawah".



Dan kepada mereka yang bernasib sama seperti saya. Utk disadarkan atas hikmah yang luar biasa ini. :)



I believe in Karma, I believe in concept Rwa Bhineda. Ada waktu kamu tersenyum dan tertawa, dan ada juga waktu kamu menangis. mungkin ini waktu saya "menangis".





Malang, 8 Feb 2010

Tidak ada komentar: